Sabtu, 31 Desember 2011

Avanti e avanti.

Nel mezzo della notte, a volte voglio solo sentirti ridere. Perché è più facile per me immaginare, la magica danza dei tuoi occhi e il sorriso meraviglioso che ho sempre voglia di.

2012

I hope it goes well.

No.........extraordinary,

But superb,

yet awesome.

Kamis, 29 Desember 2011

Cor mundum.

Siang itu si gadis menunjukkan satu buku kepada saya, dia bilang sang pengarangnya tidak pernah sakit semenjak berumur 19 tahun, bagi saya yang sering sekali sakit, hal itu sangat menarik, karena sang pengarang kalau dilihat dari fotonya paling tidak sudah berumur 60 tahun,  saya membaca sekilas buku tersebut dan mendapati bahwa di buku tersebut banyak sekali fakta tentang kesehatan yang selama ini kita percayai, ternyata hanya mitos . Si gadis yang sudah menamatkan buku tersebut bilang kalau ternyata yoghurt itu pada dasarnya tidak melancarkan pencernaan, namun lebih tepatnya membuat kita mencret. Hmmmm backstabber yoghurt!

Satu hal menarik dari kilasan yang saya baca ialah ternyata susu sapi, memang seharusnya diminum untuk anak sapi. Jadi mayoritas orang di dunia ini, dirawat untuk menjadi sapi, beruntunglah yang sampai dewasa masih konsisten di jalur ASI.

Berbicara mengenai info menarik, si gadis sering kali menyelipkan info yang menarik ditengah-tengah hobi senyum dan cengar-cengirnya. Kadang-kadang saya heran kenapa dia tidak pernah membicarakan hal tersebut sebelumnya. Si gadis memang jarang cuap-cuap seperti cewek-cewek lain, karena itu saya selalu tertarik jika dia tiba-tiba memulai pembicaraan.

Namun, walaupun si gadis jarang berinisiatif ngomong, bukan berarti dia tidak senang berbagi, bagi saya hal yang paling penting dalam hubungan apapun, ialah mengerti orang lain. Si gadis berbagi melalui sikapnya, gerak-geriknya, responnya, senyum dan tawanya. Dia berbagi melalui sarung yang dia pinjamkan ketika kami shalat dan baju anak kecil yang ia rapihkan ketika si gadis mengajaknya bermain. Dari air yang ia tuangkan atau potongan kue yang ia suapkan. Dari salam selamat paginya dan emoticon manisnya menjelang tidur.  Banyak hal  sederhana menjadi tak terkira nilainya sekarang, ketika kesedeharnaan itu sudah banyak ditinggalkan.

Siang itu dia sangat cantik seperti biasanya, dengan baju merah muda, kerudung coklat lembut dan kemeja biru.

Biru, seperti laut.

Memang mungkin seperti halnya laut, dia juga tidak akan pernah habis-habisnya untuk saya selami.









Sabtu, 24 Desember 2011

the most wonderful feelings morning can provide

1. Realize that I am still alive
2. Realize that you always there greetings good morning to me.


1. I still got plenty times, bed miss me more than life.

(())

"In a virtual world, we'll be longing for reality even more" - Robert Nozick

Bukan hal aneh the so called modern people telah menjalani hidup di dua dunia. Kehidupan sehari-hari, serta kehidupan di dunia maya. Kehidupan di dunia maya begitu dipengaruhi oleh pengenalan social network di masyarakat. Dimulai dengan forum-forum internet, milis, blog lalu semakin kentara di friendster, facebook, twitter, tumblr dan lainnya. Salah satu alasan terbesar dunia maya bisa disebut kehidupan ialah, adanya interaksi di dalam komunitas yang besar dan kian besar.

Seringkali orang yang begitu aktif di dunia maya, sangat kalem di dunia nyata.Orang yang paling vocal di dunia maya bisa jadi orang yang paling kesepian yang bisa anda temukan. Karena mungkin kenyamanan berkomunikasi sudah mereka dapatkan di dunia maya, tanpa harus bertatap muka. Dan juga di dunia maya kita bisa menjadi siapa saja yang ingin kita tunjukkan ke setiap orang. Tanpa orang tersebut mengenal kita dekat ataupun tidak, kita bisa membangun imej yang kita inginkan di setiap komunitas atau media social yang kita masuki.

Model lain yang menjamur ialah curhat melalui dunia maya, contoh terdekat ialah about thingy things ini =P,  tahap paling menyebalkan untuk disaksikan ialah ketika adanya ratapan atau curhatan di dunia maya, mungkin teraniaya atau merasa dirugikan merupakan suatu kenikmatan yang perlu dibagikan ke setiap orang atau memang mereka belajar langsung dari sang pemimpin yang terkadang senang menunjukkan ketertindasannya demi citra. Kehangatan yang bisa dunia maya tawarkan ialah keyakinan akan selalu ada orang yang mendengarkan luapan hati anda, baik anda inginkan ataupu tidak. Namun sesungguhnya dalam setiap postingan yang hadir di dunia maya, selalu ada kerinduan akan dunia nyata.Setiap ratapan ataupun keluhan selalu mengharapkan kehidupan dunia nyata yang lebih baik, karena memang membangun dinasti di dunia maya tidak akan pernah cukup kalau tidak ada implikasinya di dunia nyata, baik itu buruk maupun baik (tanyakan itu kepada Marck Zuckerberg). Jadi selamat bermain-main di dunia maya! Kalau rindu jangan lupa menyapa dunia nyata...





P.S : Dua nama yang tercantum dalam postingan ini ialah orang Yahudi.


P.P.S : Hmmm.

Sabtu, 17 Desember 2011

17 Desember, Vivat FT.

.
Happy 58th Dies Natalis HMFT
Selalu untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater

Kamis, 15 Desember 2011

Wortel

Ada masa-masa dimana saya selalu memakan wortel dan bengkoang sebagai cemilan. Tepatnya sewaktu masih dibangku taman kanak-kanak, saya tidak pernah tau kenapa saya begitu menggemari wortel dan bengkoang, juga emping.

Benar sekali, satu lagi adalah emping. Sewaktu TK pernah beberapa kali bekal makan siang saya emping, hanya emping. Kemudian ketika ada teman yang minta emping saya, dengan senang hati saya kasih, gigitan pertama dia langsung melepeh emping yang sudah digigit.
Dalam hati saya, " This is man thing, kid. You're so not ready for this". B)

Ada masa-masa selalu membeli cd playstation, punya uang sedikit beli. Tidak punya uang, menabung, hasilnya untuk beli cd PS, saat lebaran baru dikasih uang langsung dibelanjakan di toko game. Tidak peduli ada game baru atau bagus, saat sampai di tokonya saja sudah menyenangkan.

Lalu ada masa-masa dimana setiap ada waktu selalu main bola, saat sebelum masuk sekolah, saat jam pelajaran (berbuah satu jam di ruang BK), saat istirahat, dan saat setelah pulang sekolah.

Kemudian masa-masa setiap pulang sekolah selalu bermain winning eleven. Saat pelajaran ngomongin winning, saat seharusnya mencatat dari papan tulis, malah menggambar strategi yang paling ampuh di buku tulis.

Memang selalu ada masa-masanya...

Senang ini, senang itu....

Kalau sedang masa-masanya memang selalu terasa menyenangkan, tapi namanya juga masa pasti berganti, jika kita yang menolak berganti, pasti sekeliling kita yang lebih dulu melaju pergi. Teman, lingkungan,  memaksa hal yang tadinya begitu menyenangkan menjadi hambar.

Kalau sekarang  begitu nyaman dengan kesederhanaan,
Nyaman dengan hp yang tidak pintar, karena orangnya jauh lebih pintar.
Nyaman dengan sepatu ini dan sepatu itu. Sepatu ini untuk keadaan yang tidak rapih, kalau sepatu itu untuk keadaan yang sangat tidak rapih. Juga dengan sendal jepit yang itu saja, karena pengalamannya sudah terpercaya menjelajah berbagai medan.
Lalu jeans ini dan jeans itu. Jeans ini hanya cocok dipakai dengan sepatu ini, jeans yang itu kalau terdesak sekali bisa juga dipake untuk sepatu ini dan itu.
Lalu topi dengan lambang perusahaan yang orang-orang selalu banyak omong mempertanyakannya, it's just a hat guys. For hot days, rainy, or when you feels like want to wear it. Not like I'm bragging about it.

Sekarang sudah saatnya...

Ini jauh lebih menyenangkan, menunjukkan diri sendiri memang selalu nyaman.  

Masa-masanya adalah pohon bambu yang menari-nari menggelepar diterjang angin.

Kalau sekarang Sudah saatnya menjadi pohon jati....







Just for seeing that.

.Makes thousand miles worth to walk for.

Selasa, 13 Desember 2011

Why bother?

You always been so quiet,
in the phone, in your text,
even when we meet, when I'm right beside you.

It makes me wondering, what is inside your mind ?
When I call your name, when I asking you a question,when I share my feelings with you.

What is the meaning of your smile, your laugh,or your eyes?

But why bother?

I like the way you always listening to me,
to every single thing.
Without saying anything.

I like the way you smile, laugh or just giving your funny expression.
When I'm trying to be funny.
Without commenting any further.

I like to see you seems happy when I come by,
even though I'm hating myself 5 hours after,
for leaving you.

You always give me an idea,
to think about,
to fight for.

Close with you is my idea of heaven,
for nothing else I'd rather do.

Rabu, 07 Desember 2011

Langkah.

Hari ini Ayah menghampiri aku, naik ke lantai dua. Biasanya selalu aku yang menghampiri Ayah, selalu mengabarkan berita kepadanya, kebanyakan berita baik, biar yang buruk kusimpan sendiri. Namun khusus hari ini, Ayah datang menarik kursi duduk di sampingku.

"Jadi bagaimana?", tanya Ayah.

"Iya Ginda diterima".

"Kapan mulai masuk?", lanjutnya.

"Belum tau, managernya sedang sibuk, nanti diberi tau lagi".

"Belajarlah dan berjuanglah, seperti saat kamu kuliah dulu, jemput bola jangan hanya menunggu."

Kemudian Ayah turun kembali. Beliau baru saja pulang kantor, jam 10 malam. Sebelum dia beranjak dari kursi, aku beranikan melihat matanya, ada rasa bahagia namun rasa haru juga terpancar. Begitu bahagianya Ayah, sampai-sampai beliau tidak sabar untuk menungguku menceritakan kabar ini lebih jelas kepadanya. Namun ada juga rasa haru, dia tau putranya yang paling kecil sudah saatnya harus melangkah di jalan yang sudah dia rasakan betapa pahit dan kejamnya, seperti yang ia sering ceritakan. Waktu begitu cepat berlalu, baginya baru kemarin aku duduk diatas pundaknya, menaiki motor listrik kecilku atau tidak bosan-bosan bertanya kepadanya mau kemana kita hari ini?

Ibuku pernah berkata sebelum aku diwisuda,"Cuma sekadar menghibur saja kalau ada yang mengatakan sama saja anak laki-laki dan anak perempuan, sekaranglah contohnya, satu-satu kalian mulai pergi dari sini, Ginda kamu jangan terlalu cepat pergi.....".


Segala puji bagi Allah,

Hari ini aku mendapatkan pekerjaan pertamaku.


Dan seperti malam-malam sebelumnya, dalam doaku,


Aku memohon,

Agar Allah selalu meringankan beban orang tuaku, senantiasa meliputi hati mereka dengan kegembiraan.


Agar Allah mempercepat kesiapan kami dan menyempatkan orang tuaku untuk melihat kami menjadi seperti apa yang mereka impikan.

Amin ya Rabbal alamin.






Kamis, 01 Desember 2011

Yeah Man Yoo fans know it's true

I miss the old times when my biggest fear was seeing Thierry Henry dribbling the ball.....

Rabu, 30 November 2011

Compass

Sometimes I'm stranded,
In the middle of nowhere,
In the place full of strangers,
Trapped in a dull conversations, drowned in a fake laughter.

I'm losing direction of which way to go,
scattered far away from home,

The wind is blowing free, hissed somebody waiting for me.
 

Now I know the only compass that I need,
is the one leads away from here,

Now I know the only compass that I need,
is the one leads back to you.

Minggu, 13 November 2011

49 - 92

Padang 1949, Foto Ayah dan Mak Tuo tampak gembira bersama angku

 Jakarta 1992, Sejarah seperti sedikit terulang yah..

Rabu, 09 November 2011

Banda Neira.

1 Februari 1936, Muhammad Hatta dibuang ke Banda Neira. Menjejakan kaki di kepulauan Maluku tersebut bersama Sjahrir, Hatta dipaksa menjadi orang terasing. Karena begitu berbahaya dia di tengah masyarakat yang sedang bergejolak meraih perubahan, Hatta dijauhkan dari kehidupan.
Dibuang bukanlah pengalaman pertama bagi Hatta. Menjadi pesakitan pun telah ia jalani di Belanda dulu ketika masih berstatus sebagai pelajar. Kemudian neraka sepi Boven Digul. Lalu Banda Neira.

Terlalu jauh mungkin apabila saya membandingkan kondisi saya saat ini, dengan keadaan Hatta di Banda Neira. Tapi ada satu hal, bahwa saya juga merasa terasing. Terasing dari status. Dua minggu lalu masih tersemat status mahasiswa, sekarang yang ada hanya tanggung jawab dari status yang berbeda, yakni sarjana. Menjadi sarjana dengan tanggung jawab yang melekat padanya. Status menjadi sarjana akan jauh lebih nikmat dan bermakna apabila dengan segala pengetahuan yang telah diperoleh, dapat memberi manfaat.

Dari masa-masa Hatta menjadi orang buangan, saya banyak belajar. Ada kelakar bahwa istri pertama Hatta ialah buku, istri kedua buku, baru istri ketiga Rahmi.Semasa ia menjadi orang buangan sebelum Indonesia merdeka, istri pertama kedua lah yang selalu ada bersama Hatta. Tak kurang dari 16 peti buku ia angkut menyeberangi Laut Jawa dan Laut Banda, hingga sampai ke pengasingannya di Banda Neira. Dalam pengasingan Hatta mengajar kursus lewat surat menyurat kepada murid-muridnya di Pulau Jawa, tetap menyebarkan kesadaran dan kritikan kepada pemerintah kolonial saat itu dalam kolom-kolomnya di berbagai surat kabar yang beredar. Hatta tau benar bahwa semangat dan impiannya lah yang ingin mereka bungkam. Jadi dengan keras ia jaga hal ini dan dengan keras juga ia tularkan.

Hatta yakin Indonesia Merdeka akan hadir, segera. Dan bila hal itu datang, ia akan menjadi bagian penting, karena itu ia harus siap. Seperti Hatta pula, saya yakin akan datang juga kesempatan bagi saya untuk bermanfaat dan menjadi bagian dari pembangunan. Namun harus saya sadari kesempatan itu hanya akan berjodoh dengan kesiapan.

Di Banda Neira, Hatta telah menyiapkan hal-hal besar. Bahkan orang sebesar Hatta pun tak tau kapan Indonesia Merdeka akan hadir, tapi toh Allah berikan juga.

Suatu ketika Hatta mengecat perahu di pinggir pantai Banda Neira, dengan cat merah putih. Tentunya hal ini mengundang perhatian pejabat setempat yang orang Belanda. Dengan cerdasnya Hatta menjawab,"Anda kan tahun sendiri, laut sudah berwarna biru."

Hatta dalam pengasingan tetap berani dan tak henti memelihara pengharapan.

Setelah menjadi sarjana, sempat terpikir saya merasa kosong, seperti tak ada hal yang bisa dilakukan. Namun saya begitu tersadar ketika berkaca kepada pengalaman Hatta,yang dari Timur Indonesia pun Hatta masih meneruskan cahaya, seakan-akan dia mensyukuri, dengan rahmat Allah lah dia disinari matahari lebih dahulu daripada saudara setanah air di pulau Jawa dan dengan tanggung jawab sebagai seorang manusia dan muslim dia tak pernah lelah berjuang. 

Saat ini saya juga sedang dilamun ombak di Banda Neira.

Seperti Hatta saya yakin akan ada kapal datang menjemput.







Jumat, 04 November 2011

Au revoir, @gindabastari.

Jadi hari ini saya menutup akun twitter yang sudah sekitar satu tahun menandai eksistensi saya di dunia maya. Twitter merupakan jejaring sosial yang sangat powerful kalau boleh saya katakan. Seiring dengan perubahan besar-besaran di era informasi, twitter memberi ruang pada masing-masing individu untuk berbagi, tentang apapun. Tidak hanya sampai di situ, dengan twitter komunitas-komunitas dengan mudah terbentuk, saling ikut mengikut, walaupun kadang tak saling terhubung.Tepat 140  karakter, seorang ulama, pengusaha, mahasiswa, pengangguran, sampai anggota DPR dapat berbagi informasi.
Informasi ini begitu deras mengalir. Penting ataupun tidak penting, bermanfaat atau tidak. Dapat dengan mudah kita saksikan, akses dan selanjutnya diserap.

Lalu kenapa saya harus mengakhiri kisah @gindabastari di twitter? Seperti yang saya katakan di atas twitter sungguh merupakan jejaring sosial yang sangat powerful, bahkan mampu menggiring konsentrasi seseorang kepada hal yang sesungguhnya tidak ingin ia ikut sertakan dalam pikirannya. 
Begitu banyak informasi yang masuk, namun tidak semua hal yang saya rasa bermanfaat. Pengguna twitter (termasuk saya dulu) bertubi-tubi melaporkan apa yang mereka lakukan, rasakan, dan pikirkan sembari juga menerima informasi. Ketika saya melihat halaman twitter saya dibawa untuk menyaksikan kisah-kisah setiap pengguna pada halaman tersebut.

Hal yang sangat saya sadari ialah, karena twitter merupakan ajang info menginfokan seperti itu, terkadang menarik saya untuk menguntit kegiatan orang-orang yang ada di lingkar twitter saya.
Twitter seakan-akan menambah kebutuhan bagi saya, kebutuhan untuk menguntit. Untuk ingin tahu kegiatan orang dan membuat asumsi-asumsi.

Jujur saja hal tersebut memang menyenangkan, namun saya tidak ingin menyertakan kegiatan menguntit, terus menjadi bagian dari hidup saya. Lagipula tidak semua yang kita senangi adalah yang kita butuhkan bukan? = )

Hal lain ialah saya merasa tidak semua yang kita ucapkan di twitter merupakan ucapan yang jujur dari dalam diri, terkadang kita hanya ingin mencitrakan diri kita demi pandangan orang lain.

Akhir kata saya ingin memiliki kebebasan lebih, secara sadar atas informasi apa yang saya akses, tanpa terlebih dahulu diarah-arahkan. Saya ingin memilah sendiri informasi yang saya anggap penting. Dan informasi yang penting tersebut tidak termasuk cuap-cuap mengenai ujian yang sulit, kemacetan di Jakarta, atau laporan terlambat bangun di twitter.

Saya ingin mengutip perkataan Mark Zuckerberg

"A squirrel dying in front of your house may be more relevant to your interests right now than people dying in Africa."

Jadi, au revoir @gindabastari !

 

Kamis, 03 November 2011

Di sisi lain stasiun ini.

Di sisi stasiun ini sudah tak ada lagi rintik hujan,
Hanya tinggal genangan yang ia tinggalkan, juga embun.
Juga percikan di setiap langkah gontai, yang menyeret entah beban atau harapan.

Di sisi stasiun ini setiap kereta berarah ke Utara.
Penuh orang lelah, orang yang ingin pulang.
Penuh orang penat, namun harus tetap menempuh perjalanan.

Di sisi stasiun ini aku duduk.
Bersama orang-orang itu.
Aku juga lelah, aku juga penat.

Namun Aku tak mau ambil pusing dengan lelah ataupun penat.
Tapi tidak dengan kekosongan,
Aku benci dengan kekosongan yang selalu menemaniku di sisi stasiun ini.
Yang lama sekali berada dan tak lekang untuk beranjak pergi.

Aku benci kekosongan, setelah berjumpa denganmu.
Seakan banyak sekali diriku yang tertinggal,

Pada senyummu.

Pada tatapanmu.

Selasa, 01 November 2011

Berpanutan kepada Iblis.

Ya Allah Tuhanku yang Maha Mendengar,

berikanlah aku kegigihan layaknya Iblis,
yang tak henti dan tak lelahnya menarikku,
membuaiku dengan godaan dan tipuan,
seketika aku keluar dari rahim ibuku hingga nafas nanti enggan bersamaku. 

Namun Ya Allah, 
Izinkanlah  sifatnya itu bersamaku hanya dalam menapaki jalanMu.

Jumat, 28 Oktober 2011

Salah Klik

Hari ini ketika saya sedang mengarungi jagat internet seperti biasa, saya kembali melakukan kesalahan yang paling menjengkelkan ketika berinternet ria, yakni salah mengklik icon yang akan mentaut perjalanan dunia maya saya ke tujuan yang salah.

Seketika itu pula, tanpa tedeng aling-aling saya teringat dengan fakta-fakta yang baru saya baca mengenai populasi manusia di Bumi, yang menurut PBB pada tanggal 31 Oktober 2011 Bumi kita tercinta akan memuat 7 Milyar orang. Artinya ada 7 Milyar orang akan mencari (atau mengais?) makanan, sembari pula saling senggal-senggol mencari ruang agar masing-masing dapat hidup.

Dua tahun lalu saya membaca buku karangan Thomas Friedman yang berjudul Hot, Flat, and Crowded, nama Thomas Friedman pertama kali saya dengar ketika karya fenomenalnya the world is flat menjadi best seller di seluruh dunia. Hot, Flat, Crowded tampaknya merupakan kelanjutan dari the world is flat, buku ini seperti halnya the world is flat juga berbicara bagaimana keterbukaan informasi telah merevolusi dunia secara global, namun kali ini dikaitkan dengan isu-isu lingkungan serta populasi manusia yang semakin tumbuh tak tertahan. Friedman menyoroti kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika Serikat dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan, di buku tersebut disebutkan kenaikan populasi di seluruh dunia, terutama negara-negara berkembang memberikan peluang baru bagi negara-negara maju sekaligus tantangan dan tekanan yang lebih keras lagi dalam persaingan global.

Bagi negara maju seperti Amerika, negara asal Friedman, populasi yang membludak di negara berkembang merupakan kesempatan,
kesempatan untuk meraih pasar yang jauh lebih besar lagi serta kesempatan untuk meraih upah buruh yang lebih murah per kepala.

Sementara bagi negara berkembang itu sendiri, seperti Indonesia, peningkatan populasi ini cenderung akan menjadi masalah, walaupun sebenarnya juga dapat menjadi peluang besar. Namun untuk mengubahnya menjadi peluang perlu kepemimpinan dan manajerial yang baik, sedangkan dua hal ini merupakan poin-poin yang menjadi titik lemah Indonesia saat ini.

Bagi seorang freshgrad seperti saya, hal ini menjadi sangat penting, peningkatan populasi artinya persaingan akan semakin ketat, di sektor apapun, karena bagi seorang freshgrad yang baru dimulai sesungguhnya ialah kehidupan itu sendiri yang tak terbatas hanya seputar mencari pekerjaan.

Fakta inilah yang menuntut kita untuk kian cepat beradaptasi, kian cepat untuk belajar, dan juga secepat-cepatnya memiliki keunggulan spesifik, lalu apabila gagal segera ikhlas dan buru-buru bangkit.

Being just okay tampaknya akan menempatkan anda menjadi pendosa di masa depan, apalagi jika anda masuk kategori not good enough..... (I'll pray for you :p)

Keadaan itu sendiri yang menuntut kita lebih baik lagi, tanpa kesalahan dalam banyak hal Apapun...

Benar-benar apapun...

Lalu hal ini membawa saya ke satu kesimpulan,

Memikirkan hal ini membuat saya semakin jengkel terhadap salah klik, hehe

Kalau begitu salam salah klik!





Senin, 24 Oktober 2011

The Quiet Beatle




"All the world is birthday cake, so take a piece,but not too much." 


Sir George Harrison

Sabtu, 22 Oktober 2011

Hello-Goodbye Tokyo!


the Wah-Wah

I was having conversation with my friend, she was studying psychology, when suddenly I asked :

"How to erase those memory?"

she said,

"No chance, It's in your long term memory, try to make peace with it"


Minggu, 16 Oktober 2011

Epic

If someone re-post one of your writing, it just feels like this...
 

Rabu, 12 Oktober 2011

the Irish man, Liam Neeson


Some people just meant to be charismatic, the Irish Man, Liam Neeson, is my perfect example.

He got very important role in every movie he takes.

He trained Obi Wan Kenobi.
He trained Bruce Wayne to become Batman.
He trained Balian of Ibelin in Kingdom of Heaven to become true knight.
He led the A-team.
He played as Zeus.

and, he gave Aslan the charisma He need with His voice.

My favorite Neeson movie is "Taken", it's about an paranoid retired agent who found out His daughter been kidnapped in Her trip in France, and just like real Irish man, He got nothing to fear.
My favorite scene is when Neeson got a chance to talk to the kidnaper in phone, Neeson as Bryan said :

Bryan: I don't know who you are. I don't know what you want. If you are looking for ransom, I can tell you I don't have money. But what I do have are a very particular set of skills; skills I have acquired over a very long career. Skills that make me a nightmare for people like you. If you let my daughter go now, that'll be the end of it. I will not look for you, I will not pursue you. But if you don't, I will look for you, I will find you, and I will kill you. 

Marko: [after a long pause] Good luck. 

 Damn Marko you got no chance at all!

Stay in good health Neeson, I can't wait to see another charismatic figure from you

Segi Empat

Mengenai aku kalian lebih tau.
aku juga punya perasaaan terhadap kalian satu per satu.

Tentang kamu yang membuat garis lurus tegas.

Tentang kamu  yang membuat garis melengkung indah.

Tentang kamu yang membuat garis bergetar jenaka.

Lalu apa yang hendak aku goreskan?

Aku tidak harus setegas kamu kan garis lurus?

atau malah aku membentuk guratan yang melengkung indah?

Oh Barangkali aku juga mencoba garis yang bergetar jenaka penuh canda?

Aku tidak perlu menjadi itu semua.
Bahkan aku tidak perlu menjadi garis.

Kalianlah yang membentuk aku, dan aku bersedia menjadi apa saja.
agar kita tetap segi empat.

Untuk 3 sahabat yang selalu kujumpai tiap pagi.

Rumah Datuk di Pinggir Danau

Angin berhembus memanja.

Dimana kata-kata indah kami, dijawabnya melepas penat yang membelai rambut.
Rindu kami, disambut air yang diam tenang.

Saat air mata mengalir, disanggupi rumput liar yang bergoyang di pinggir-pinggir.
Tiba saat kami pulang.

Sayup angin seakan bertanya, “Tahun depan datang lagi?”

Untuk Alm. Datuk, InsyaAllah .

Cermin.

Ada serangkai kata tidak terucap.
dibalik cermin.

Kalau kau menghela nafas
dia pun ikut.

kalau kau ayunkan tangan
dia pun turut.

karena kau itu nafsu
dan dia itu aku.

kadang ingin aku bertukar tempat
di depan cermin.

Senin, 26 September 2011

10 Minutes Write

I Like the way you say Hi and asked me where we should go


I Like your warm and heavy voice, while showing the best spot at your lovely university


I Like the way you checked your watch,because the bus not coming yet


I Like the way you walk very fast


I Like the way you laughed when I'm trying to be funny


I Like the way you laughed when I'm not so funny

I Like the way you separating your potatoes from your meal


I Like the way you tried very hard for not screaming watching that cheesy thriller movie


I Like the way you took your time to finishing your weird Oreo drink


I Like the way you coughed because of Oreo powder from that weird drink 


I Like the way you always listening and paying attention to my nonsense talking


I  Like the way you really took that tissue rose


I Like the way you hold that rose gently until we arrived at the mosque


I Like the way you offered me water, again and again until my stomach full


I Like the way you gave me a bottle of tea, for a not-so-long trip to home


I hate the time when I should go home


I hate the way your presence haunting me


but I Love giving you a smile, because you always giving me your heavenly smile in return


but I Love your lips, for I can't find any word to describe it


but I Love your sweet little eyes, that always dancing when you laugh

and.

I Love the day we meet again, because it's real.

Selasa, 20 September 2011

the Wake up Call

I Like the reality that your voice was the last thing I heard in the night and the first thing I heard in the morning.

Jumat, 09 September 2011

Kenapa Hidup Menarik?

"Apa yang kamu harapkan dalam hidup?"

Tiba-tiba terbersit di pikiran pertanyaan tersebut,

Kalau lebih dalam lagi,"Apa sih yang membuat hidup ini menarik?"

Akhir-akhir ini saya disibukkan dengan kewajiban untuk menyelesaikan tugas akhir, kewajiban dan juga tanggung jawab diri sebenarnya. Saya merasakan takut yang sangat ketika berkali-kali percobaan tidak berhasil, berpuluh-puluh cara berbeda tidak mengubah apa-apa.

Saya begitu ingin menyelesaikan Tugas ini secepat mungkin, agar saya bisa kembali menyapa kehidupan.

Akhirnya, kemarin saya berhasil mendapat titik terang dari penelitian saya, puzzle terakhir yang hilang! Alat yang saya rancang berhasil bekerja dan saya dapat lanjut menyelesaikan laporan, walaupun tenggat pengumpulan sudah dekat.

Kecemasan berganti dengan harapan. Tekanan berubah menjadi tantangan.

Saya ingat sekali ketika masa-masa suram dalam mengerjakan TA itu benar-benar sulit, bangun tidur langsung ingat masalah yang tak kunjung selesai, ketika ada secercah harapan begitu dicoba tak berhasil dan bahkan sampai terbawa mimpi.

Walaupun ketar-ketir dan babak belur, tapi ketika mendapat kemajuan bahagianya luar biasa ! Karena saya dapat meraih impian yang lebih besar lagi.

Kalau dipikir-pikir takarannya cuman menyelesaikan TA saja, untuk diri sendiri lagi.

Tidak bisa dibandingkan dengan yang ini , tukang becak yang berhasil "menjadikan" anaknya seorang dokter! Dari salah satu kampus terbaik bangsa lagi. Saya yakin Bapak itu begitu bangga dengan putranya, karena saya juga melihat kebanggan di mata Ayah saya ketika setiap kali saya akan berangkat ke Bandung, kebanggaan dan juga harapan. Dan ketika anaknya berhasil impiannya juga tercapai.

Seringkali kehidupan membuat kita takut dan tertekan. Namun kita punya harapan dan kehidupan bersedia menukar harapan kita dengan keberhasilan.

Takut.

Ragu.

Bingung.

Ketidakjelasan.

Ketidakpastian.

Sesungguhnya patut disyukuri, karena hal itulah yang membuat hidup kita menarik

Kalau nanti anak saya tiba-tiba punya pertanyaan yang sama dengan saya dan dia bertanya kepada saya,"Yah, kenapa sih hidup ini menarik?"

Akan saya jawab, "Karena adanya kemungkinan impian menjadi kenyataan".

 







Selasa, 06 September 2011

Heavenly.

Me : I like your display image.

Her : Thank you.. it was the last day I'm wearing my favorite uniform.

I don't give a damn about anything you wear,
for that smile simply heavenly.

Energi

Untuk dirimu yang tersembunyi dalam senyum
dan melangkah meninggalkan jejak cahaya.

Tahukah kamu tuhan pernah menitipkan, kalam-Nya pada gunung?
dan seketika gunung rubuh dan tak sanggup mengerti arti kata sang Pencipta.
dan ketika Malaikat menyanggah perintah sang Pembuat Keputusan?
mempertanyakan apakah manusia sanggup diberi kuasa?

Atau dari kata para orang munafik dan tidak percaya?
ketika melihat sebagian dari kita, yang mengakui kebenaran namun berlumur dosa
Awalnya aku percaya gununglah yang lebih mampu,
dan betapa malaikatlah yang lebih tau,
atau para munafiklah yang pantas cemburu,

namun dari kalam itu lah dirimu mulai melangkah, dan engkau tidak rubuh?
bahkan seribu gunung berdesak-desakan muncul di hatiku.
namun kuasa Tuhan itu bukanlah perintah bagimu,melainkan Amanah yang diturunkanlah kepadamu rahmah
bahkan sedikit sinarnya juga turut menerangi lorong-lorong jiwaku yang gelap.
namun kau membungkam mulut para munafik dengan kata yang berpantul-pantulan di gendang telinga dan perbuatan yang mengiris mata mereka.

bahkan kini dia menulis kata-kata ini untukmu.

Untukmu yang bukan gunung,namun selembut malaikat.
Kamu energi.

Minggu, 31 Juli 2011

Tubagus Ismail Satu

Seiring kepindahan saya ke rumah kos baru, kembali muncul kenangan ketika hari pertama menjadi mahasiswa di ITB. Di rumah kos baru ini saya hanya akan menetap selama 3 Bulan, dari bulan Agustus sampai bulan Oktober nanti, sangat singkat memang karena memang Saya pindah hanya untuk menyelesaikan tugas akhir dan menunggu wisuda pada bulan Oktober, dikarenakan masa waktu menetap di kosan yang lama telah usai. Terletak di Jalan Tubagus Ismail 1, kosan putih, besar dan megah yang masih tercium bau cat,  menandakan kosan ini baru selesai dibangun. Jalan  ini  mempunyai kenangan tersendiri bagi saya. Empat tahun lalu, saya memulai kehidupan baru sebagai mahasiswa. Menikmati kebebasan. Menikmati euforia. Menikmati kebanggaan.
Rumah kos saya yang pertama juga berada di Jalan Tubagus Ismail 1, kami para penghuni kosan, merupakan penghuni pertama di kosan ini. Rumah Kos baru pada awal tahun ajaran baru, selalu didominasi oleh para mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB), yang sarat dengan antusiasme. Kami sama-sama bersemangat, bangga, dan dipenuhi rasa ingin tahu. Membicarakan jadwal acara penerimaan mahasiswa, bertanya-tanya baju apa yang akan dipakai, serta saling bertukar gosip tentang kehidupan kampus yang didapat dari senior sekolah masing-masing.

Kami semua kosong dan ingin sekali diisi.

Kini saya seperti melihat diri saya sendiri empat tahun lalu, bersiap ke Sabuga, menghadiri pembukaan acara Penerimaan Mahasiswa Baru. Dengan baju putih abu-abu, memakai dasi, dengan topi di dalam tas tersimpan  rapi. Tidak lupa menyamakan barang bawaan dengan teman-teman, takut ada yang lupa, barangkali.

Saya tak pernah menyangka, bahwa saya akan kembali lagi ke Jalan Tubagus Ismail ini, mengawali dan mengakhirinya di jalan ini, walaupun di rumah yang berbeda. Menikmati eksklusifnya pendidikan, merasakan manis getirnya pendewasaan hidup, menakar arti sahabat, dan mengenal diri jauh lebih dalam lagi.

Hari ini saya melihat indahnya siklus kehidupan. Akhir bagi saya, awal bagi mereka.

Kemudian nanti saya akan mengawali sesuatu dimana orang lain telah melangkah pergi.

Revisi.

Revisi.

Dan kembali merevisi arti hidup.

Rabu, 30 Maret 2011

Imajinasi

Saya selalu senang bermain di dalam pikiran saya sendiri.

Semua yang saya lihat, dengar dan rasa, seperti tanpa batas ketika sudah sampai  ke dalam pikiran (tentunya apabila hal ini saya anggap menyenangkan).

Banyak dari teman saya bingung, kenapa saya selalu saja bisa menemukan celah dari suatu kejadian yang saya lihat, perkataan yang saya dengar menjadi sesuatu yang sangat lucu dan mempunyai ciri khas!

I think I just have a good sense of humor, when many people get too strict, I get too loose.

But it really helps me to think outside the box, even further, outside the room or else.

Keep playing with your mind or they will forget that you like to play with them  



Be Free, cause it your own. Jump

Semester terakhir di Institut Teknologi Bandung

Kata terakhir selalu merupakan awal dari perjuangan,



Berikutnya ini.