Selasa, 06 September 2011

Energi

Untuk dirimu yang tersembunyi dalam senyum
dan melangkah meninggalkan jejak cahaya.

Tahukah kamu tuhan pernah menitipkan, kalam-Nya pada gunung?
dan seketika gunung rubuh dan tak sanggup mengerti arti kata sang Pencipta.
dan ketika Malaikat menyanggah perintah sang Pembuat Keputusan?
mempertanyakan apakah manusia sanggup diberi kuasa?

Atau dari kata para orang munafik dan tidak percaya?
ketika melihat sebagian dari kita, yang mengakui kebenaran namun berlumur dosa
Awalnya aku percaya gununglah yang lebih mampu,
dan betapa malaikatlah yang lebih tau,
atau para munafiklah yang pantas cemburu,

namun dari kalam itu lah dirimu mulai melangkah, dan engkau tidak rubuh?
bahkan seribu gunung berdesak-desakan muncul di hatiku.
namun kuasa Tuhan itu bukanlah perintah bagimu,melainkan Amanah yang diturunkanlah kepadamu rahmah
bahkan sedikit sinarnya juga turut menerangi lorong-lorong jiwaku yang gelap.
namun kau membungkam mulut para munafik dengan kata yang berpantul-pantulan di gendang telinga dan perbuatan yang mengiris mata mereka.

bahkan kini dia menulis kata-kata ini untukmu.

Untukmu yang bukan gunung,namun selembut malaikat.
Kamu energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar