Kamis, 21 Oktober 2010

the Border

Everybody has a border, when you do cross the border, everything is not the same anymore, anything will be a waste. You measure yourself differently and you are facing standard shift.

The border could be your religion values, your moral values, or your family values. The border is your own values.

For me, I need to stick very tightly with my own values, so I don't lose myself or getting disoriented, sometimes your values clashes with your or other people interests, It always happen, when you need to chose to stick or to quit, but as I said before, everything will not going to be the same, you becoming more flexible and it is not very good in this case.

If you keep crossing the border, again and again, you become borderless. You becoming a reflection of your surrounding, what is life if you not living as yourself?

I'm not saying you should close your senses, or throw any chances to taste the world, because you're the only one who knew yourself better,

I just don't want to live other peoples life



Selasa, 12 Oktober 2010

the Interview (1)

How are you?

"Sedikit sakit"

What are you doing lately ?

"Well, disibukkan oleh beban 22 kredit yang saya ambil semester ini, momen besar semester ini, saya dipercayakan untuk menjadi ketua panitia rangkaian acara 60 tahun Teknik Fisika ITB, benar - benar menyedot pikiran dan konsentrasi, banyak yang saya dapat banyak juga yang saya korbankan"

What time means to you right now ?

"Waktu adalah detik - detik yang terus musnah sampai tanggal 6 November 2010."

Where you'd gonna be in next 5 years ?

"at the office, thinking what DVD should I watch at the apartment that night"

Your favorite quotation right now ?

" I'm my best friend and worst enemy - Paulo Coelho, the winner stands alone "

What life means to you ?

"For 21 years old Ginda Bastari, Life is only about Himself"



Senin, 11 Oktober 2010

the Budiono Kartohadiprodjo's

Back.


So it's been like 3 months, I'm not get in touch with my blog, many things passing by, but there's always something happen in Friday.

Hari jumat ialah hari alumni di Teknik Fisika ITB.

Setiap hari jumat ada 2 kuliah yang melibatkan alumni, yaitu Kapita Selekta Teknik Fisika serta Kerja Praktek dan Etika Keprofesian. Di Kapita Selekta Mahasiswa akan disuguhkan dengan materi - materi yang berbeda di tiap minggunya, lengkap dengan dosen yang berbeda - beda pula, karena dosennya alumni. Pada Kapita Selekta tiap minggunya seorang alumni diberi kesempatan berbagi pengalaman di bidang yang digelutinya setelah lulus dari TF (Teknik Fisika), apakah profesinya berkaitan dengan keilmuan TF tidak jadi soal,

it's about showing the real world

Mulai dari Instrument Engineer, Motivator, Manajer Rumah Sakit, Praktisi di Bidang Energi Pembangkit, sampai Social Entrepreneur. Semuanya berbagi pengalaman dan bagaimana ilmu - ilmu di TF memberi kontribusi bagi profesi mereka.

Tugas kami, mahasiswa meresapi pengalaman mereka, mencatat dan mengumpulkan resume perkuliahan ini di pertemuan selanjutnya.

Perkuliahan pada hari Jumat berarti harus dipotong shalat jumat dan lanjut setelah shalat. Ada fenomena yang cukup jarang terjadi pada perkuliahan di TF tepat setelah shalat jumat, pada semester ganjil, pada tahun ajaran 2010/2011.

Mahasiswa begitu semangat untuk masuk ke ruang kuliah.

Because they want to enjoy the lecture of Budiono Kartohadiprodjo

65 Tahun. Berkulit putih, bermata sipit, dengan gerakannya yang kaku dan lambat - lambat.

My first impression about Pak Budi, he's a strict guy, with boring explanation and material.

Thunder!

Dan ternyata saya sangat salah. Dia orang tua dengan jiwa paling muda yang pernah saya kenal.

Dia dengan mudah mengendalikan suasana kelas dengan gaya bicaranya yang ceplas - ceplos, responnya yang diluar dugaan dan komentarnya terhadap kejadian di dalam kelas.

Jadi suatu ketika, ada teman kami yang terlambat, Pak Budi dengan cengiran khasnya langsung menyapa,

" Weee Bos darimana bos? Abis narik dimane nih? "

Dan sekelas langsung sepakat ketawa, well buat kami benar - benar diluar dugaan respon seperti itu keluar dari Old edition, dia bisa lebih santai dari kami para mahasiswa dan bisa lebih tegas dari jenderal angkatan darat

" Kalian tau kenapa presiden kita itu peragu? Saya pikir itu karena ada kesalahan sistem, orang sepintar dia tidak pernah dipercayakan untuk mengambil keputusan penting dan menentukan. Kalian harus camkan ini, berbeda antara making decision dan Taking Decision! "

I Could't agree more,

Sangat berbeda antara mendesain rencana yang sangat bagus atau calon keputusan, dengan mengambil keputusan. Tekanan, Kepercayaan Diri, dan Tanggung Jawab

Pak Budi selalu memberi tugas tiap minggu.

"Perhatikan Kehidupan di sekeliling kamu, apa yang terjadi ? dan minggu depan tanyakan saya apa yang kamu tidak tau "

Perhatikan kehidupan, resapi, jadilah peka, mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan, seharusnya harus lebih peduli, tidak hanya pikirkan periuk nasi sendiri.

Banyak diantara kami yang menyiapkan pertanyaan jauh sebelum perkuliahan dimulai, mulai dari politik,sosial, ekonomi, keprofesian sebagai enjineer, kewirausahaan dan bahkan sedikit curhat.

Because he always give his answer, maybe not always the right one , but always the honest one.

Pak Budi benar - benar memberi saya contoh bagaiman generasi tua berperan, seperti halnya formasi perang bangsa sparta,

Generasi yang sedang dalam masa jayanya berada di ujung tombak penyerangan

Generasi muda yang masih hijau di tengah

Generasi tua berada di paling belakang barisan, menjaga agar generasi muda ini tidak takut dan terus mendorong sebelum perang sesungguhnya dimulai.

There's always something happen in Friday, the Budiono Kartohadiprodjo's





( Budiono Kartohadiprodjo adalah Ketua Korps Menwa Indonesia, Anggota Majelis Kehormatan Insinyur Indonesia, Direktur Majalah Gatra, dan seorang penebar semangat)