Kamis, 29 Desember 2011

Cor mundum.

Siang itu si gadis menunjukkan satu buku kepada saya, dia bilang sang pengarangnya tidak pernah sakit semenjak berumur 19 tahun, bagi saya yang sering sekali sakit, hal itu sangat menarik, karena sang pengarang kalau dilihat dari fotonya paling tidak sudah berumur 60 tahun,  saya membaca sekilas buku tersebut dan mendapati bahwa di buku tersebut banyak sekali fakta tentang kesehatan yang selama ini kita percayai, ternyata hanya mitos . Si gadis yang sudah menamatkan buku tersebut bilang kalau ternyata yoghurt itu pada dasarnya tidak melancarkan pencernaan, namun lebih tepatnya membuat kita mencret. Hmmmm backstabber yoghurt!

Satu hal menarik dari kilasan yang saya baca ialah ternyata susu sapi, memang seharusnya diminum untuk anak sapi. Jadi mayoritas orang di dunia ini, dirawat untuk menjadi sapi, beruntunglah yang sampai dewasa masih konsisten di jalur ASI.

Berbicara mengenai info menarik, si gadis sering kali menyelipkan info yang menarik ditengah-tengah hobi senyum dan cengar-cengirnya. Kadang-kadang saya heran kenapa dia tidak pernah membicarakan hal tersebut sebelumnya. Si gadis memang jarang cuap-cuap seperti cewek-cewek lain, karena itu saya selalu tertarik jika dia tiba-tiba memulai pembicaraan.

Namun, walaupun si gadis jarang berinisiatif ngomong, bukan berarti dia tidak senang berbagi, bagi saya hal yang paling penting dalam hubungan apapun, ialah mengerti orang lain. Si gadis berbagi melalui sikapnya, gerak-geriknya, responnya, senyum dan tawanya. Dia berbagi melalui sarung yang dia pinjamkan ketika kami shalat dan baju anak kecil yang ia rapihkan ketika si gadis mengajaknya bermain. Dari air yang ia tuangkan atau potongan kue yang ia suapkan. Dari salam selamat paginya dan emoticon manisnya menjelang tidur.  Banyak hal  sederhana menjadi tak terkira nilainya sekarang, ketika kesedeharnaan itu sudah banyak ditinggalkan.

Siang itu dia sangat cantik seperti biasanya, dengan baju merah muda, kerudung coklat lembut dan kemeja biru.

Biru, seperti laut.

Memang mungkin seperti halnya laut, dia juga tidak akan pernah habis-habisnya untuk saya selami.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar